nasri sulaiman Seputar Sihir Oleh : Syaikh Wahid Abdus Salam Bali ------------- Arti Sihir secara Bahasa ------------- Al Azhari berkata: Sihir ialah amal perbuatan yang... 5

Seputar Sihir

0
Oleh : Syaikh Wahid Abdus Salam Bali
-------------
Arti Sihir secara Bahasa
-------------
Al Azhari berkata: Sihir ialah amal perbuatan yang dilakukan dengan mendekatkan diri kepada syetan dan dengan pertolongan darinya.

Arti asal ‘sihir’ ialah memalingkan sesuatu dari hakekatnya kepada selainnya; seolah-oleh penyihir melihat kebatilan dalam bentuk kebenaran dan membayangkan sesuatu tidak menurut yang sebenarnya (Lisanul Arab 4/348).

Syamr meriwayatkan dari Abi Syaibah, ia berkata : Orang Arab menamakan sihir dengan sihir karena ia mengubah kesehatan menjadi penyakit ( Idem).

Ibnu Faris berkata : Sihir ialah mengeluarkan kebatilan dalam bentuk kebenaran. (Mishbah (267)).

Di dalam Muhithul Muhith disebutkan : Sihir ialah mengeluarkan sesuatu dalam bentuk penampilannya yan terbaik sehingga sesuatu nampak mempersona, (Muhithul Muhith hal.399).
-------------
Arti Sihir menurut Istilah Syari’at
-------------
Fakhruddin Ar Razi berkata : Sihir menurut tradisi syariat ialah setiap perkara yang tersembunyi sebabnya dan dibayangkan tidak sebagaimana yang sebenarnya sehingga tak ubahnya seperti pengelabuan dan penipuan (Misbahul Munir : hal.368).

Ibnu Qudamah Al Madisi berkata : Sihir ialah buhul, mantra dan perkataan yang diucapkan atau ditulis atau dibuat sesuatu yang berpenagruh pada jasad orang yang disihir atau pada hati dan akalnya tanpa menyentuh secara langsung. Sihir adalah sesuatu yang memang terjadi. Diantaranya ada yang sampai menimbulkan kematian, sakit, menghalangi seorang suami untuk menggauli istrinya, menceraikan sesorang dari istrinya, menimbulkan kebencian atau cinta antara dua orang dan lain sebagainya ( Al Lughni 10/104).

Ibnu Qayyim berkata : Sihir ialah persenyawaan dari berbagai pengaruh ruh-ruh jahat dan interaksi kekuatan-kekuatan tabiat dengannya ( Zaadul Ma’ad, 4/127).
-------------
Definisi Sihir
-------------
Ialah kesepakatan antara penyihir dan syetan bahwa penyihir akan melakukan sebagian perbuatan yang diharamkan atau beberapa bentuk kemusyrikan sebagi imbalan bantuan dan ketaatan syetan terhadapnya yang menyangkut hal-hal yang diinginkannya.
-------------
Sarana Tukang Sihir dalam Mendekatkan Diri pada Syetan
-------------
Di antara tukang sihir ada yang menjadikan Mushaf (Al Quran) sebagai alas kaki untuk masuk ke WC. Ada yang menulis sebagaian ayat Al Quran dengan menggunakan kotoran atau menulisnyua dengan darah haid. Ada pula yang menulis sebagian ayat Qur`an di telapak kakinya atau menulis AL Fatihah secera sungsang (terbalik). Di antara mereka ada yang shalat tanpa wudhu atau tetap dalam keadaan junub. Ada pula yang menyembelih untuk syetan dan tidak menyebut nama Allah pada waktu menyembelih kemudian melemparkan sesembelihan tersebut ke suatu tempat yang telah ditentukan oleh syetan ( Wiqayatul Insan hal.14). Ada yang berbicara kepada bintang-bintang dan bersujud kepadanya. Ada yang menggauli ibu atau anak perempuannya. Ada yang menulis mantar-mantra dengan  lafaz-lafaz yang mengandung kekufuran.

Dari sini jelas bagi kita bahwa jin tidak akan membantu tukang sihir dan menjadi pelayan (Khadam) nya kecuali dengan suatu imbalan. Semakin besar kekufuran seorang tukang sihir maka akan semakin besar pula ketaatan syetan kepadanya dan semakin cepat melaksanakan perintahnya. Jika tukang sihir tidak mau melaksanakan kekufuran tersebut maka syetan pun tidak mau menjadi khadamnya.

Jadi tukang sihir dan syetan adalah dua sejoli yang bertemu dalam rangka kemaksiatan kepada Allah.

Jika Anda perhatikan wajah tukang sihir maka akan nampak kebenaran apa yang penulis sebutkan. Anda akan melihat kegelapan kekafiran bertengger di wajahnya seperti mendung hitam.

Jika Anda kenali tukang sihir lebih dekat maka Anda akan menyaksikan kehidupannya berada dalam kesengasaraan jiwa dalam hidup bersama istri,anak-anaknya ataupun terhadap dirinya sendiri.Ia tidak bisa tidur tenang, bahkan merasakan kecemasan-kecemasan dalam tidurnya berkali-kali, disamping bahwa syetan-syetan itu sering menyakiti anak-anak dan istrinya dan menimbulan pertengkaran diantara mereka. Maha Benar Allah yang berfirman:

"Dan barangsiapa berpaing dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit" (QS Thaha : 124).
-------------
BAGAIMANA TUKANG SIHIR MENDATANGKAN JIN?
-------------
Kesepakatan Antara Tukang Sihir dan syetan
Pada galibnya terjadi kesepakatan antara tukang sihir dan syetan bahwa pihak pertama (tukang sihir) akan melakukan sebagian perkara kemusyrikan atau sebagian perbuatan kafir secara jelas-jelas sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, dan sebagai imbalannya syetan akan melayani tukang sihir dan menundukkan orang-orang yang melayani tukang sihir, atau menundukkan orang yang akan melayani tukang sihir tersebut.

Pada dasarnya hubungan antara tukang sihir dan jin yang ditundukkan tersebut adalah hubungan kebencian dan permusuhan. Dari sinilah kemudian kita lihat bahwa jin ini sering menyakiti tukang sihir dengan menganggu istri, anak-anak atau harta bendanya dan lain sebagainya, bahkan kadang-kadang menyakiti tukang sihir ini dengan tidak disadarinya, seperti selalu pusing, sulit tidur, selalu cemas dan lainnya. Bahkan para tukang sihir rendahan ada yang tidak bisa punya anak karena jin khadamnya telah membunuh janinya ketika masih di dalam perut sebelum sempurna penciptaannya. Hal ini sangat masyhur di kalangan tukang sihir hingga sebagian mereka ada yang meningalkan sihir agar bisa punya anak.

Bagaimana tukang sihir mendatangkan jin ?

Ada banyak cara beraneka ragam yang seluruhnya mengandung kemusyrikan atau kekafiran yang nyata. Penulis sebutkan ada delapan cara diantaranya menunjukkan kemusyrikan atau kekafiran yang terdapat dalam setiap cara yang digunakkan. Saya sebutkan hal ini karena sebagian kamum muslimin tidak bisa membedakan antara ‘ilaj Qurani (pengobatan Qurani) dan pengobatan sihir. Yang pertama bersifat imani dan yang kedua bersifat syaithani. 
-------------
Cara Pertama
-------------
Thariqatul Iqsam ( Bersumpah atas Nama Jin atau Syethan)

Tukang sihir masuk ke dalam kamar gelap kemudian menyalakan api dan meletakkan sejenis dupa atau kemenyan di atas api tersebut, sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Jika ingin menceraikan, menimbulkan permusuhan dan kebencian maka dia harus meletakkan kemenyan yang berbau tidak enak.

Jika ingin menimbulkan rasa cinta atau melepaskan ikatan , atau membuang sihir maka harus diletakkan kemenyan yang berbau harum kemudian tukang sihir mulai membaca "jimat-jimat kemusyrikan" yaitu berupa mantra-mantra tertentu yang mengandung sumpah kepada jin atas nama pemimpin mereka dan meminta kepada mereka dengan menyebut nama pemimpin mereka. Selain itu, juga memuat bentuk-bentuk kemusyrikan lainnya seperti mengagungkan tokoh-tokoh jin, istightsah kepada mereka dan lain sebagainya.

Hal tersebut dilakukan oleh tikang sihir dengan syarat dalam keadaan tidak suci, dalam keadaan junub atau memakai pakaian najis dan lain sebagainya.

Dari cara ini nampaklah bagi kita bahwa ;
Jin menyukai kamar gelap
Jin mendapatkan makanan dari bau asap yang tidak disebutkannama Allah padanya.
Di antara kemusyrikan yang nyata dalam cara ini ialah bersumpah atas nama jin dan istighatsah ( memohon pertolongan ) kepada mereka, dan
Jin menyukai najis dan syetan mendekat kepada orang-orang najis.
-------------
Cara Kedua
-------------
Thariqatudz Dzabhi (Memotong Sembelihan)

Tukang sihir medatangkan seekor burung, binatang, ayam, kerbau atau yang lainnya dengan sifat0sifat tertentu sesuai permintaan jin – biasanya berwarna hitam karena jin mengutamakan warna hitam – kemudian menyembelihnya  tanpa menyebut nama Allah (kadang-kadang penderita diolesi darahnya dan kadang-kadang tidak) kemudian melemparkannya ke tempat-tempat reruntuhan, sumur atau tempat-tempat kosong – yang biasa menjadi tempat tinggal jin. Ketika melemparkannya juga tidak menyebut nama Allah kemudian kembali ke rumahnya lalu mengucapkan "jimat kemusyrikan" kemudian memerintahkan jin sesuai dengan tugas yang diinginkannya.

Dalam hal ini terdapat dua hal kemusyrikan yaitu :

Pertama, menyembelih untuk jin. Perbuatan ini adalah haram karena merupakan sembelihan untuk selain Allah. Dan seorang muslim tidak boleh memakannya apalagi melakukan perbuatan tersebut.

Kedua, jimat kemusyrikan dengan lafaz atau mantra-mantra untuk menghadirkan jin. mantra-mantar ini mengandung kemusyrikan yang nyata,sebagaimana disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
-------------
Cara Ketiga
-------------
Thariqah Sufliyah ( Melakukan Kemaksiatan)

Cara ini terkenal di kalangan tukang sihir dengan cara menistakan diri. Tukang sihir yang menempuh cara ini memiliki sejumlah pembesar syetan yang siap menjadi khadamnya dan melaksanakan perintahnya karena tukang sihir ini telah melakukan kekufuran dan kemusyrikan yang paling besar dan keji. Semoga Allah melaknatinya. amiiin.....

Tukang sihir yang menempuh cara ini disyaratkan harus melakukan sejumlah dosa besar seperti melakukan berbagai hal haram seperti homoseksual, zina, atau mencela agama. Semua ini dilakukan dalam rangka mencari ridho syetan.
-------------
Cara Keempat
-------------
Thariqatul Tankis ( Menulis Ayat-ayat Allah dengan Sungsang)

Dalam hal ini tukag sihir menulis salah satu surat-surat Al Quran dengan huruf-huruf terpisah secara sungsang yakni dari belakang ke depan kemudian mengucapkan jimat kemusyrikan sampai jin yang diinginkan datang untuk diperintahkan. Cara ini juga diharamkan di samping mengandung kemusyrikan dan kekufuran. (juga merendahkan al-qur'an)
-------------
Cara Kelima
-------------
Tahriqatut Tanjim ( Menyembah Bintang)

Cara ini dikenal juga dengan nama Ar Rashdu (mengintai bintang) karena tukang sihir menunggu-nunggu munculnya bintang tertentu kemudian berbicara kepadanya dengan bacaan-bacaan sihir lalu membaca mantra-mantra lain yang mengandung kemusyrikan dan kekufuran kepada Allah. Setelah itu melakukan beberapa gerakan yang menurut mereka merupakan ibadah kepada bintang, sekalipun orang yang menujum tak menyadarinya. Ini merupakan ibadah dan ta’zim kepada selain Allah. Setelah itu syetan-syetan akan memenuhi perintah tukang sihir tersebut.

Jelas, cara ini merupakan ta’zim (pengagungan) dan istighasah ( memohon pertolongan) kepada selain Allah. Semua merupakan kemusyrikan, belum lagi mantra-mantra kemusyrikannya.
-------------
Cara Keenam
-------------
Thariqatul Kaffi ( Melihat melalui telapak tangan)

Di dalam cara ini tukang sihir menghadirkan anak kecil yang belum aqil balik dengan syarat  tidak dalam keadaan berwudhu, kemudian mengambil telapak tangan kiri tersebut lalu menggambar segi empat di atasnya.

Di sekitar segi empat itu ditulis mantar-mantar sihir tentu saja mengandung kemusyrikan. Mantra-mantra ini ditulis di sekitar segi empat dari empat penjuru kemudian di telapak tangan anak ini di tengah tersebut diletakkan minyak dan bunga berwarna biru. Dalam keadaan inilah si anak itu melihat telapak tangannya. Kemudian si tukang sihir membacakan mantra-mantra kekafiran. Tak lama kemudian si-anak kecil seolah-olah melihat beberapa gambar yag bergerak-gerak di telapak tangannya,kemudian si tukang sihir menanyakan kepada anak kecil tersebut segala yang dinginkannya.

Biasanya  cara ini digunakan untuk mencari barang yang hilang. Tidak diragukan lagi bahwa cara ini mengandung kekufuran dan kemusyrikan.
-------------
Cara Ketujuh
-------------
Thariqatul Atsar ( Memanfaatkan Benda Bekas Pakai)

Di dalam cara ini tukang sihir meminta benda bekas pakai seperti sapu tangan, pakaian dalam dan benda apa saja yang mengandung bau keringat pemiliknya. Kemudian mengikat benda tersebut seraya dibacakan surat At Takatsur atau surat lainnya dengan suara keras kemudian dilanjutkan dengan mantra-mantra kemusyrikan yang dibaca suara lirih kemudian memanggil jin untuk melaksanakan perintahnya.

Cara ini mengandung beberapa penipuan antara lain :

Pengelabuan karena seolah-olah  tukang sihir mengobati dengan Al Quran padahal tidak demikan adanya. Rahasia kemusyrikan terletak pada mantra yang dibaca dengan suara lirih.

Isti`anah ( meminta bantuan) kepada jin, memanggil mereka dan berdoa kepada  mereka. Kesemua ini adalah masalah kemusyrikan kepada Allah Yang Maha Agung

Jin itu banyak dustanya. Anda tidak tahu apakah jin itu tersebut juru atau dusta.
-------------

Tanda-tanda Tukang Sihir

Apabila Anda temukan salah satu tanda dari tanda-tanda berikut ini maka tidak diragukan lagi bahwa ia tukang sihir. Tanda-tandanya ialah :
Bertanya kepada penderita tentang namanya dan nama ibunya.
Mengambil salah satu benda bekas pakai penderita.
Kadang-kadang meminta binatang denga sifat-sifat tertentu untuk disembelih.
Menulis jimat-jimat tertentu
Membaca mantra-mantra yang tidak dipahami.
Memberi ‘hijab’ atau kerudung yang mengandung segi empat di dalamnya dan ada beberapa huruf atau nomor di dalamnya.
Memerintahkan penderita agar menghindari orang (`uzlah) selama masa-masa tertentu di kamar yang tidak kemasukkan matahari. Orang menyebutnya "nyepi".
Kadang-kadang meminta penderita agar tidak menyentuh air pada masa-masa tertentu biasanya 40 hari. Tanda ini menunjukkan bahwa jin yang melayani tukang sihir tersebut beragama Nasarani.
Memberi penderita benda-benda yang harus ditanam di tanah.
Memberi penderita beberapa kertas untuk dibakar dan berasap dengannya.
Berkomat-kamit membaca sesuatu yang tidak dipahami.
Kadang-kadang tukang sihir memberitahukan kepada penderita tentang namanya dan lain-lain.
Menuliskan kepada penderita huruf-huruf atau potongan di kertas atau di piring dari tembikar berwarna putih dan memerintahkan penderita untuk melarutkannya dan meminumkannya.
Jika Anda sudah tahu bahwa seseorang adalah tukang sihir, maka janganlah Anda pergi kepadanya. Jika Anda masih juga pergi, maka Anda terkena sabda Rasulullah "Barangsiapa mendatangi tukang sihir kemudian membenarkan apa yang dikatakannya maka sesungguhnya di telah kafir kepada apa yang diturunkan Muhammad shalalalhu `alahi wasallam" (Al Bazzar, hadits hasan)

Demikianlah beberapa nasiehat buat kita semua. Mudah-mudahan bermanfaat dan berguna. Nantikan seri beritunya berjudul "Menangkal Sihir"

Sumber : Sihir dan Cara Pengobatannya : Robbani Press,1995. Syaikh Abdus Salam Bali.

-------------
"Sesungguhnya syaithan adalah musuh bagi kalian, maka sikapi mereka sebagai musuh." (Al-Fathir: 6)
Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.
(QS. AN-Nahl :99-100)
-------------
RISALAH ISLAM

Tidak ada komentar:


Copyright © Seni, Ilmu, Iman dan Amal

Sponsored By: Free For DownloadDesigned By: Habib Blog